Rawon adalah menu masakan khas Indonesia yang paling enak kalau disantap waktu sarapan. Emang nggak menutup kemungkinan rawon dimakan saat makan siang atau makan malam, tapi kalau momen sarapan pakai rawon tuh… dobel nikmatnya. Rawon seringkali juga dijadikan menu tahlilan bagi orang muslim karena gampang memasak dan menyajikannya.
Berdasarkan riset cepat versi Aremafood, pioner rawon di Indonesia tuh kota Surakarta alias Solo. Rawon atau yang biasa juga disebut sup hitam menggunakan kluwek sebagai kunci kelezatan. Ya, kluwek yang enak menghasilkan rawon yang enak pula tentunya. Selain itu, cita rasa rawon juga ditentukan oleh ‘bumbu rahasia’ di masing-masing pemasak rawon.
Snackers, kalau kamu ke Malang dan pengin makan rawon tapi bingung di mana tempat makan rawon yang enak di Malang, kamu harus banget meluncur dulu ke artikel ini. Yup, here they are!
Lokasi: Jalan Zainal Arifin No. 62, Malang
Orang asli Malang udah pasti tahu Rawon Nguling. Memang, nggak semua orang Malang pernah nyobain Rawon Nguling karena harganya yang lumayan menguras kantong. Rawon Nguling sudah ada sejak tahun 1982, kuah hitam rawonnya nggak terlalu pekat dan untuk dagingnya, dipotong besar-besar tapi nggak terlalu berlemak.
Lokasi: Jalan KH. Ahmad Dahlan 39, Malang
Lebih tua dari Rawon Nguling, Rawon Brintik ada sejak 1942. Diberi nama brintik karena pendirinya, almh Ibu Nafsiah memiliki rambut brintik alias keriting. Tempatnya kuno, letaknya cukup strategis ada di pusat kota Malang. Resepnya yang turun-temurun meskipun sudah generasi ketiga, membuat Rawon Brintik ini masih banyak peminatnya.
Lokasi: Jalan Panglima Sudirman No. 71 A, Klojen, Malang
Dinamakan Rawon Rampal karena lokasinya memang berada di daerah Rampal. Rawon Rampal ini selalu ramai, buka dari pagi pukul 07.00 dan tutup kalau sudah habis. Rawon Rampal juga tak kalah legendaris, Rawon Rampal sudah eksis sejak 1957.
Lokasi: Jalan Trunojoyo, Klojen, Kiduldalem, Malang
Rawon Tessy berada di daerah Stasiun Kota Baru, Malang. Kalau kamu orang luar kota dan ke Malang naik kereta kemudian keretanya sampai di Malang pagi-pagi, bolehlah mampir dulu ke Rawon Tessy buat sarapan. Rawon Tessy ini harganya cukup terjangkau, kuah rawonnya agak encer, dan pilihan lauknya beragam.
Lokasi: Jalan Simpang Kawi No. 1, Bareng, Klojen, Malang
Rawon Djenggot atau Rawon Pak Jenggot didirikan pada 1976. Kamu tahu artinya jenggot kan, Snackers? Iya, jadi dulunya empunya Rawon Djenggot ini, Bapak alm. Rajid jenggotan. Kemudian dari situlah bisnis warung rawonnya ini dinamakan Rawon Djenggot. Daerah yang masih di tengah kota tapi sudah tipis dari kebisingan bikin sarapan di sini tuh nyamannya dapet. Resep warisan masih dipertahankan, soal kualitas rawon… cobain deh yuk!
Lokasi: Jalan Letjen S. Parman, Purwantoro, Blimbing, Malang
Rawon Glintung kabarnya ada sejak tahun 1994. Dinamakan Glintung karena faktor lokasi, di daerah Glintung. Ini adalah tempat makan yang buka kala pagi hari. Di sini kamu nggak cuma bisa makan rawon tapi juga pecel. Lauknya nggak disediain di setiap meja seperti warung rawon di Malang lainnya, tapi kamu harus meminta kepada penjual mau pakai lauk apa. Porsi banyak, rasa enak, harga murmer!
Lokasi: Jalan Muharto No. 2, Jodipan, Malang
Warung Rawon Cukam Pak Suradi sebenarnya terkenal di kalangan orang Malang lawas. Rawon ini beda dari rawon-rawon lainnya. Pecel rawon. Kalau kamu pernah dengar, ada tuh masakan khas Banyuwangi namanya pecel rawon. Nah, di Malang kamu juga bisa makan pecel rawon ya di Warung Rawon Cukam ini, Snackers. Rawon, pakai bumbu pecel. Buka 24 jam lho, ramainya pas malem sih ini. Cobain!
Lokasi: Jalan Dr. Cipto No. 6-7, Rampal Celaket, Klojen, Malang
Kalau yang ini, namanya juga depot jadi nggak cuma rawon yang dijual, tapi banyak ragam makanan yang enak dimakan pas sarapan lainnya. Aremafood udah pernah bahas ini secara lebih lengkap nih, coba deh kamu klik tautan berikut,
Baca juga: Ini Dia Rawon Enak!
That’s all, Snackers. Gimana? Udah bisa memutuskan mau makan rawon di warung yang mana? Saran Aremafood sih semuanya cobain! Hahaha. Tapi, nggak dalam satu hari juga ding. Maksudnya, berlama-lama lah di Malang biar bisa wisata kuliner keliling kota Malang. Hehe. Baiklah, selamat ngerawooon!
Featured images via NET Jatim
– A.K